Rabu, 26 Juni 2013



17 November 2012

Selepas mandi padi, saat @nur n @ken masih tidur, gw jalan keluar buat nyari makan. Ternyata diseberang hotel ini kalo pagi adalah pasar tempel pinggir jalan yang lumayan rame, yang juga ada minimarket Indomart. Disalah satu warung gerobag yang ada di sana gw makan nasi putih + telur + mie dgn irisan ayam + tahu + teh manis cuma bayar Rp.6000.-

Buat keliling di Surabaya kami mutusin nyewa mobil. Mobil yang kami sewa mobil Inova dengan tarif Rp.400.000.- termasuk sopir n BBM untuk nyeberang ke Suramadu n nyobain Bebek Sinjay (mauan gw), ke Tanggu Lumpur Lapindo n Kerajinan Kulit Tanggulangin (mauan @Ken) trus nganter kami Stasiun Pasar Turi. Tarif untuk nyeberangin Suramadu dengan mobil adalah Rp.30.000 sekali nyeberang ataw Rp.60.000 untuk PP. Waktu tempuh untuk nyeberangin Suramadu sekitar 15 menit. Pengen banget foto di tengah Suramadu, tapi sayang dilarang berenti di atas jembatan. Di Madura tempat yang kami datengin adalah Warung Makan Bebek Sinjay yang kesohor itu. Sampe disana sekitar jam 10.00, ternyata warung yang luasnya 2x lapangan futsal itu udah pengunjung sudah penuh n antri. Harganya Rp.15.000 per porsi untuk bebek, nasi dan lalapan+sambel mangga. Mengingat satu dan lain hal, menu Bebek Sinjay kami bungkus untuk dimakan nanti.

Suramadu

Bebek Sinjay - Bangkalan

Dari sana kami nyeberangin lagi Suramadu menuju ke Sidoarjo. Perjalanan Surabaya-Sidoarjo sekitar 1 jam. Di Sidoarjo kami ngeliat daerah yang kerendem lumpur Lapindo. Untuk naek ke atas tanggul buat ngeliat daerah berlumpur kami di minta bayar Rp.5000 per orang. Di sana kami liat lautan lumpur dan beberapa atap rumah yang menyembul di atas lumpur. Lumpur saat itu sudah mongering dan kami di tawari untuk melihat pusat semburan lumpur dengan motor yang biaya antarnya Rp.10.000 per orang, namun kami menolak karena takut.

Lampur LAPINDO - Sidoarjo

Selepas dari tanggul lumpur, kami ke Tanggulangin yang merupakan daerah sentra kerajinan kulit. Oleh driver kami dibawa ke Permata Tanggulangin sebuah store yang memajang n menjual aneka kerajinan kulit. Sempet liat2 bentar isi store, harganya lumayan murahlah untuk produk yang diklaim sebagai kulit asli. Tapi di tempat ini gw cuma belanja oleh-oleh makanan ringan macem keripik gadung n slondok doank dan minum es kelapa muda yg ada di belakang toko(pergi jauh2 ke sentra kerajinan kulit, yang dibeli malah makanan ringan.. ckckck) coz dana menipis. Cuma @ken n @nur yang ‘menitipkan’ rupiah mereka di toko ini :D

Sentra Penjualan Kerajinan Kulit PERMATA TANGGULANGIN

Dari Tanggulangin kami meluncur ke Stasiun Pasar Turi. Setelah 1 jam perjalanan, kami sampai di stasiun beberapa menit sebelum jam 15.00. Kami sudah pesan 3 tiket KA Kertajaya rute Surabaya Pasar Turi – Tanjung Priok dari Bandar Lampung sejak awal kami merencanakan perjalanan seharga Rp.43.500 per orang (belum termasuk bea pesan). Jadi begitu tiba kami tinggal menyerahkan struk pembayaran untuk ditukar dengan karcis. Sisa waktu setengah jam kami manfaatkan untuk beli minuman di Alfamart stasiun n makan Bebek Sinjay yang telah kami beli di Madura tadi di parkiran stasiun (pasang muka tembok meskipun diliatin orang yang lewat).

Setelah makan, kami antri masuk ke peron. Di pintu peron, kita harus menunjukkan karcis dan KTP untuk diperiksa apakan identitasnya sesuai. Gak lama selepas kami menyusun barang di kereta, KA berangkat meninggalkan Surabaya Pasar Turi jam 15.40. Rupanya ada kesialan lagi, di Stasiun Cerme kami harus berhenti sekitar 1 jam karena ada trouble pada lokomotif sehingga harus diganti dan menunggu penggantinya didatangkan dari Stasiun Pasar Turi. Sepanjang perjalanan KA gak ada yang istimewa selain ngobrol n tanya2 dengan sesama penumpang.

18 November 2012

Awalnya menurut itin yang kami susun, kami akan turun di Stasiun Pasar Senen dan menuju Kalideres untuk kemudian meluncur ke Merak. Tapi berdasarkan petunjuk sesama penumpang kereta, disaranin supaya kami turun di Stasiun Tanjung Priok, karena dari Terminal Tanjung Priok yang lokasinya berada di depan Stasiun, ada bus langsung menuju Merak jadinya kami memilih turun di Tanjung Priok. Sekitar jam 06.20 kami sampai di Tanjung Priok yang ternyata Cuma beberapa gelintir penumpang aja yang turun disini karena sebagian besar turun di Pasar Senen.

Dari stasiun, kami berjalan menuju terminal yang jaraknya cuma 100 meter aja. Disitu ada Bus Arimbi tujuan merak yang sudah terisi beberapa penumpang. Setelah menunggu setengah jam bus berangkat sekitar jam 07.00 dari tanjung priok. Kami sampai di Merak sekitar jam 11.00 karena bus berjalan lambat dan berputar di Serang dan Cilegon. Jam 11.45 ferry yang membawa kami ke Bakauheni meninggalkan pelabuhan Merak dan tiba di bakauheni sekitar pukul 14.45.

Dari Bakauheni kami menumpang Bus AC jurusan Rajabasa dengan tarif Rp.22.000 yang berangkat jam 15.10. Sesampainya di perempatan Way Halim pukul 17.45 kami turun dari bus untuk menuju ke rumah. Di sana @nur dan @ken yang minta dijemput, sudah dijemput. Gw nebeng mobil calonistrinya @ken. Perjalanan panjang gw berakhir jam 18.00 saat gw sampe di rumah.

0 respon:

Posting Komentar