Minggu, 21 Maret 2010

Bagi yang hendak berpergian dari Bandar Lampung ke Palembang atau sebaliknya, salah satu sarana transportasi favorit yang biasa digunakan adalah kereta api. Jalur KA antara Bandar Lampung – Palembang merupakan bagian dari jaringan jalur kereta api di Sumatera Bagian Selatan yang dioperasikan oleh PT. Kereta Api (Persero) Divre III Sumatera Selatan yang berkedudukan di Palembang. Jalur kereta api Bandar Lampung – Palembang dengan 40 stasiun di sepanjang 387,872 KM terbentang antara stasiun Tanjung Karang (+96) di Bandar Lampung sampai stasiun Kertapati (+2) di Palembang. Stasiun-stasiun itu adalah :

Daftar Stasiun Antara Tanjung Karang - Kertapati


Angkutan Kereta Api antara Tanjung Karang – Kertapati dilakukan dengan kereta penumpang berikut :


UPDATE (November 2011)




UPDATE (November 2011)

Kelas, Harga Tiket dan Jadwal Perjalanan KA


Selain kedua kereta tersebut, ada satu lagi rangkaian kereta api yang melayani rute Tanjung Karang – Kertapati yaitu KA FAJAR UTAMA kelas bisnis siang, namun kereta tersebut sudah tidak dioperasikan lagi pada hari-hari biasa. Kereta ini hanya dijalankan pada hari-hari tertentu untuk mengatasi lonjakan penumpang, misalnya pada saat musim mudik lebaran.

Yang belum pernah n pengen naek KA di sini, mesti persiapan prima biar gak kaget. Klo ngeliat jadwalnya, perjalanan dengan KA Ekspres Rajabasa cuma sekitar 12 jam dan dengan KA Limex Sriwijaya cuma sekitar 9 jam, tapi ini Indonesia dan lebih-lebih lagi ini Sumatera. Pada kenyataannya lebih lama dari itu. Pengalaman gw dengan kedua kereta penumpang itu, perjalanannya NYARIS SELALU TIDAK TEPAT JADWAL. Contohnya pada 16 Januari 2010 lalu, gw menuju Palembang dengan KA Limex Sriwijaya menggunakan Kelas Eksekutif. Saat itu kereta baru masuk di Kertapati sekira pukul 08.00 dan yang paling parah adalah AC kereta mati. Niat mau naek kelas eksekutif biar nyaman gak taunya malah dapet ‘oven berjalan’. Klo keterlambatan 2-3 jam seperti itu memang sudah dianggap lazim oleh masyarakat dsini. Bahkan gw pernah ngalamin masuk di Kertapati jam 00.30 dinihari dengan KA Ekspres Rajabasa, emang sih waktu itu berangkat dari Tanjung Karang udah ngaret, sekitar jam 11.30 siang. Tapi bagaimanapun juga, gw tetep cinta ma kereta api.

Keterlambatan2 itu biasanya karena menunggu langsir dengan kereta yg dari arah berlawanan. Jalur KA di Sumatera Selatan merupakan surganya kereta barang, jadi sepanjang perjalanan kereta kita ini akan langsir dengan setidaknya 8 rangkaian kereta barang dari arah yang berlawanan. Setiap langsir gak jarang kereta kita ini yang mesti ngalah tuk nunggu kereta barang itu. Maklum KA barang adalah ‘raja’ yang diutamakan disini sebab lebih dari 85% keuntungan PT. KA Divre III Sumsel berasal dari kereta banrang. Klo lagi beruntung, waktu nunggunya gak lebih dari 5 menit tapi kalo lagi sial sekali nunggu bisa sampe 30 manit bahkan lebih. Siap kipas aja deh buat yang naek KA Ekspres Rajabasa.
Selain karena langsir, keterlambatan juga karena nyaris semua dari 38 stasiun antara yg ada diberentiin buat sekedar naik turunin penumpang. Sekali lagi biar maklum, KA kita ini melintasi daerah hutan yang sarana transportasinya kurang jadi banyak dimanfaatkan warga untuk berpergian. Selain itu jalur disini masih single track, sedangkan multiple track hanya ada di stasiun untuk keperluan langsiran.

Kereta2 kita ini biasanya padet di waktu musim mudik, akhir pekan dan di hari2 libur. Klo lagi hari padet dan pengen dapet tempat duduk, kita mesti dateng ke stasiun buat ngambil posisi antri sebelum jam 6, loketnya sendiri baru buka jam 7. Dan jangan salah, seringkali meskipun kita dateng sebelum jam 6 kita masih kebagian agak belakang karena yang laen udah ada yang dateng sehabis sholat subuh bahkan ada yang menginap di stasiun!!. Inilah perjuangan masyarakat Sumatera untuk mendapatkan selembar karcis. Klo gak percaya dateng aja waktu awal2 atau akhir2 musim liburan. Yang paling parah ya klo lagi mudik.

Untuk makanan/minuman selama di kereta jangan khawatir. Selain restorasi dan cafeteria di stasiun, untuk KA Ekspres Rajabasa, para pedagang asongan akan menemani anda hingga akhir perjalanan. Sedangkan untuk KA Limex Sriwijaya, disetiap perhentian stasiun pedagang asongan akan berkeliling menemani anda.

Selama perjalanan, sebagian besar kita akan disuguhin pemandangan berupa perkebunan dan hutan selain pemukiman tentunya. Diantaranya bahkan masih berupa hutan perawan yang belum terjamah. Perbatasan antara Lampung dan Sumatera Selatan bisa kita liat di KM.188+892

Disamping melayani jalur Tanjung Karang - Kertapati, Stasiun Tanjung Karang juga mengoperasikan KRD Seminung Lampung Ruwa Jurai (KRD Seminung LRJ) dengan jalur Tanjung Karang - Kotabumi.
Kelas, Harga Tiket dan Jadwal Perjalanan KRD Seminung LRJ


Selain Tanjung Karang – Kertapati, PT.KA Divre III Sumsel juga mengoperasikan kereta penumpang dengan rute Kertapati – Lubuk Linggau,

Daftar Stasiun Antara Kertapati - Lubuklinggau

tapi gw gak bisa kasih gambaran lebih jauh soalnya gw sendiri belum pernah ngalamin rute itu.

Sekedar informasi, mungkin semua pernah ngebaca papan nama stasiun dan biasanya tertulis nama stasiun terus ada angka dibelakangnya. Misalnya :
Stasiun Tegineneng (+63)

Kebanyakan orang biasanya ‘gak paham’ arti angka itu. Ada yang ngartiin sebagai jarak ke stasiun berikutnya, ada juga yang ngartiin jarak dari stasiun sebelumnya. Sebenarnya arti dari angka tersebut adalah posisi ketinggian stasiun tersebut dari permukaan laut. Jadi pada foto diatas, brarti stasiun Tegineneng berada pada ketinggian 63 meter di atas permukaan laut. Tempat paling mudah untuk ngebadingin angka yg tertulis dengan posisi ntu stasiun terhadap permukaan air adalah di Stasiun Kertapati (+2) karena letak stasiun ini tepat di tepi Sungai Ogan, dan akan segera terlihat dengan mudah tinggi stasiun Kertapati tidak lebih 2 meter dari paras air.

INFO BARU : Sekarang KA Ekspres Rajabasa telah menjadi KA Ekonomi AC. Harga Tiket KA Rajabasa TNK-KPT PP (Ekonomi AC) sekarang Rp.40.000.- (diupdate 16/06/2013)

INFO TERBARU :
Harga Tiket KA Rajabasa TNK-KPT PP (Ekonomi AC) sekarang Rp.30.000.- (diupdate 10/10/2013)
Peta Jalur Kereta Api Divisi Regional III Sumatera Selatan

Selasa, 16 Maret 2010


Suara agung Illahi Rabbi memanggil
dalam sebuah sentuhan
Ia menjemput jiwa yang tenang
Lewat hembusan nafas terakhir

Nyawa,
Adalah titipan yang berharga bagi raga
Yang berasal dariNya dan akan kembali padaNya
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Selamat jalan, Kak Miman...
Kami selalu bersamamu lewat doa

Selalu dalam kenangan,
Sepupuku

FIRMANSYAH JAMARI
19 Mei 1982 - 14 Maret 2010

Jumat, 12 Maret 2010


Tahun baru kemaren, bareng anak-anak ngerencanain acara buat ngerayainnya. Via facebook, jauh-jauh hari udah kasak-kusuk ngerencanain. Dari kasak-kusuk itu, tanggal 31 Desember diadain 'rapat' di basecamp kita Net-E, untuk matengin rencana acara tahun baruan. Ada 3 lokasi yang jadi alternatif : Krakatoa Nirwana Resort, Laguna Helau Resort, dan Pantai Mutun. Selain itu ada 1 lokasi alternatif kalo gak ada kesepakatan yaitu jalanan di depan rumah (hhaha....). Dengan badan yang udah setengah nyawa karena pada ngantuk, sekitar jam 02.15 pagi disepakatin lokasinya di Laguna Helau Resort yeayyy... Untuk teknisnya, kami sepakat diomongin besok, jam 08.00 pagi semuanya harus kumpul di Net-E buat siap-siap karena saat itu kami bener2 setengah nyawa...

kalo diliat jam selesai ngebahas yang nyampe 02.15 pagi, kesannya lebai banget yak sampe pagi buta. Tapi ya wajar, soalnya 'rapatnya' sendiri baru dimulai sekitar jam 01.00 pagi!!!... karena nunggu semua kumpul, balik dari acara malem tahun baru masing-masing wehh....

besok paginya karena tidurnya kepagian (bukan kemaleman lagi), anak-anak baru ngumpul jam 10.00...sampe jam 2 siang, karena teknis tahun baruan gak bisa selesai akhirnya dengan berat hati disepakatin untuk ngubah lokasi acara ke kebun gw di Jatiagung. Mungkin memang tahun baruannya mesti di pantai kali ya, tau-tau jam 5 sore ujan... Walah...berat klo tetep ke Jatiagung, soalnya kondisi jalannya jelek apalagi ditambah ujan makin gak karuan...lagi-lagi mesti ngubah tempat tujuan. Disepakatin, klo malem tahun baruan itu cuma di jalanan depan rumah aja, dan besoknya rame-rame minggat ke Laguna Helau Resort...akhirnya jadi juga hhehehe....

besoknya tanggal 1 Januari, setelah semua persiapan kelar, kami 12 orang dengan make 6 motor berangkat ke Laguna Helau Resort. Kami berangkat dari Bandar Lampung ke arah Pelabuhan Bakauheni sekitar jam 3 sore dan sampai di Laguna Helau Resort sekitar jam 05.30 sore. Kondisi Jalinsum saat itu memang sangat padat dengan kendaraan seusai perayaan pergantian tahun. perjalanan yang mestinya hanya 1 jam menjadi lebih dari 2 jam...kepadatan terutama di daerah Kalibalok, Panjang sampe Tarahan. Selain karena padatnya kendaraan, lambatnya perjalanan ditambah dengan sempitnya badan dan bahu jalan serta ramainya aktivitas penduduk di pinggir jalan. Perjalanan mulai sedikit lancar ketika sudah mulai masuk Kabupaten Lampung Selatan. Di Kalianda kami terlebih dahulu membeli beberapa perlengkapan di minimarket, karena nanti di Laguna Helau susah nyari toko dan andaipun ada harganya mahal. Sekedar informasi, dari pusat kota Kalianda menuju Laguna Helau berjarak sekitar 6 km menyusuri jalan aspal latasir di tepi pantai yang kondisinya kurang bagus dan tanpa jarang sekali rumah penduduk.

Sesampai disana, kami mendatangi petugas di pos masuk resort. Sebelum berangkat kami menghubungi pihak Laguna Helau Resort per telepon dengan nomor telepon yang kami dapat dari interner untuk menanyakan harga dan ketersediaan kamar. Dari informasi tersebut kami merencanakan untuk menyewa cottage dengan 4 kamar seharga Rp.800.000/malam. Memang kami tidak melakukan konfirmasi pemesanan saat itu, tapi kami bertanya untuk memastikan apakah di tanggal 1 Januari, harga kamar sudah normal mengingat sedang tahun baru dan dijawab harga sudah normal. Ternyata sampai disana, harga cottage 4 kamar menjadi Rp.1.500.000/malam dengan alasan tahun baru. Karenanya kami cuma menyewa cottage 2 kamar seharga Rp.800.000/malam, yang normalnya hanya Rp.400.000/malam. Dengan kilah bahwa kami telah mengkonfirmasi harga per telepon, akhirnya kami mendapat pengurangan hanya menjadi Rp.600.000, itupun yang kami bayar cuma Rp.570.000.- dan tetep mereka terima!!.. anehhh… 

Satu hal yang baru kami ketahui selepas maghrib, ternyata malam itu cuma kami pengunjung yang menginap. Wow, dengan Rp.570.000.- kami bisa menyewa satu resort…hhahaha….tapi ada satu hal yang bikin kami kesel, sekitar jam 10 malam dateng seorang petugas untuk memeriksa struk bukti pembayaran kami. Sampe disitu sie wajar n gak masalah. Tapi seterusnya dengan berbagai alasan dia minta uang rokok, kami kasih ja Rp.5.000.-, haha.

Serasa menjadi penguasa tunggal wilayah, kami melakukan acara pantai yang sudah disusun dan dipersiapkan dari rumah. Ayam, gurame, n jagung dibakar. Masalahnya saat itu angin kencang sangat jadi susah bikin api. Ide ‘jahil’ muncul disaat tepat, kami ‘terpaksa’ menggunakan anyaman daun kelapa yang menjadi atap di salah satu cottage (hampura pisan, terpaksa ini mah….hhehehe….). Bakar-bakaran pung berlangsung sukses hingga jam 02.00 pagi. Merasa belum cukup, anak-anak berkeliaran nyari kepiting yang banyak keluar saat air surut. Dengan hasil tangkapan yang lumayan, kepiting-kepiting malang itu dibakar untuk dijadikan santapan.

Sebagai penguasa tunggal, anak-anak kelakuannya agak seenaknya. Malam itu mereka cuma berkolor ria keliling-keliling mandi-mandi di pinggiran pantai.



Segala tingkah polah kami berakhir pukul 04.00 pagi dengan terkaparnya kami di tempat tidur, sampe2 rencana mo ngeliat sunrise gagal total karena baru kebangun hampir jam 6 pagi. Sekitar jam 08.00 pagi setelah sarapan yang kami masak sendiri di dapur villa, kami meninggalkan Laguna Helau Resort, kembali menuju Bandar Lampung.

LAGUNA HELAU RESORT
Laguna Helau Resort merupakan sebuah tempat wisata pantai yang ada di Kota Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Jaraknya sekitar 65 KM dari Bandar Lampung atau sekitar 24 KM dari Pelabuhan Bakauheni.

kondisi alami pantai ini cukup menarik. Dengan latar belakang Gunung Rajabasa yang menjulang dan ombak yang agak bergejolak, menjadikan pantai ini indah. di ujung pantai, terdapat gerombolan batu karang yang merupakan tempat indah untuk berfoto. Di bagoan belakang deretan cootage, terdapat sebuah kolam yang mungkin karena kurang terurus saat ini airnya berwarna hijau. Namun sebaiknya untuk tidak mandi di pantai, dan andaipun tetap ingin mandi sebaiknya jangan terlalu jauh dari pantai karena pantai ini adalah pantai timbunan. begitu agak menjauh dari pantai, kedalaman pantainya langsung curam.

Tiket masuk disini adalah Rp.10.000/orang. Pantai ini memiliki fasilitas penginapan berupa cottage serbahan kayu bergaya rumah panggung khas perkampungan Sumatera. Disana tersedia cottage dengan 4 kamar yang berharga sewa permalam Rp.800.000, 2 kamar yang berharga sewa permalam Rp.400.000, dan 1 kamar yang berharga sewa permalam Rp.300.000.- (beach view) dan Rp.250.000.- (pond view). Selain itu disini juga terdapat bar dan kedai yg memang sederhana.

Faslitas yang tersedia di tiap cottage yaitu di tiap kamar tidurnya tersedia tempat tidur double size yang dilengkapi dengan ceilling fan. Tersedia pula meja makan dan kompor gas beserta peralatan masak dan makan. Lalu kamar mandi dengan shower dan closet duduk. Khusus untuk cottage dengan 4 kamar, fasilitasnya ditambah dengan TV 14 inch, kulkas, meja tamu, kursi santai dan kamar mandinya 2 buah.


Kondisi saat ini, karena kurangnya perawatan menyebabkan kondisi cottage yang mengalami kerusakan di sana-sini. Jendela cottage tidak bisa lagi di buka tutup, dinding cottage banyak yang bolong, ceiling fan yang berkarat dan tidak lagi berfungsi. Yah lumayan banyaklah kekurangannya. Satu lagu, lampu penerangannya juga minim.

Untuk mencapai Laguna Helau Resort , jika dari arah Bakauheni dengan menggunakan kendaraan pribadi dengan bergerak ke arah Kota Kalianda. Setibanya di pertigaan kota dengan jalan lintas sumatera, berbelok ke kiri memasuki jalan 2 lajur. Kurang lebih 2 km setelah melewati Kantor Bupati Lampung Selatan,

di sebelah kanan jalan 2 lajur tersebut akan ada pangkalan ojek dan plang penunjuk arah menuju Laguna Helau Resort, ke sanalah arahnya. Dari pangkalan ojek tersebut sampai ke Laguna Helau Resort sekitar 6 KM dengan menyusuri jalan latasir yang memanjang di tepi pantai. Jalan tersebut akan mengantar kita sampai dengan pintu gerbang Laguna Helau Resort.

Jika menggunakan angkutan umum, dari Bakauheni anda naik bus jurusan Bakauheni – Rajabasa dan turun di pertigaan Kota Kalianda dengan ongkos bus ekonomi sekitar Rp.5000.- Dari pertigaan tersebut anda bisa naik ojek yang biasanya lewat atau mangkal di pertigaan tersebut sampai ke lokasi Laguna Helau Resort dengan ongkos sekitar Rp.15.000-Rp.20.000 tergantung kelihaian menawar. Dari pertigaan, sebenarnya anda juga bisa naik angkot dengan tarif Rp.3000.- sampai di pangkalan ojek menuju Laguna Helau Resort tapi jarang lewat karena angkotnya sedikit. Dari pangkalan ojek itu anda tinggal naik ojek ke Laguna Helau Resort dengan ongkos Rp.10.000-Rp.15.000.- sekali lagi tergantung kelihaian menawar.

Jika dari Bandar Lampung, kalo naik kendaraan pribadi tinggal berjalan ke arah Bakauheni dan sesampainya di pertigaan kota dengan jalan lintas sumatera tinggal berbelok ke kanan dan selanjutnya klo udah sampe di pertigaan kota Kalianda sama aja, silakan ikutin petunjuk di atas. Klo naek kendaraan umum, tinggal naek bus jurusan Rajabasa-Bakauheni dan turun di pertigaan Kota Kalianda dengan ongkos bus ekonomi sekitar Rp.15000.-, dan selanjutnya sama lagi kayak yang di atas.

Jika anda ingin kesana, di sarankan anda pastikan lebih dulu via telepon, baik itu mengenai harga dan waktu supaya tidak mengalami kejadian buruk seperti kami. Selain itu supaya tempatnya bisa disiapin n dibersihin.